Banyak rumah di Desa Sucen memiliki dak beton yang umumnya digunakan untuk menjemur kopi saat musim panen. Namun selain itu ada juga inovasi dari warga yang memanfaatkan dak rumah tersebut untuk menanam sayuran dalam polybag, terutama di luar musim panen kopi.
Selain menjadi solusi bagi warga yang ingin bercocok tanam tanpa lahan luas, pemanfaatan dak rumah ini memberikan banyak manfaat. "Saat kopi sudah selesai dipanen dan dak kosong, kami memanfaatkannya untuk menanam sayuran seperti kangkung, bayam, cabai, dan tomat. Dengan cara ini, dak rumah tetap produktif sepanjang tahun," ujar Ibu Surati, salah satu warga.
Metode ini dinilai praktis dan ekonomis. Warga hanya membutuhkan polybag, media tanam berupa campuran tanah dan pupuk, serta sedikit air. Selain itu, dak rumah memberikan pencahayaan yang cukup untuk pertumbuhan tanaman, sehingga hasilnya optimal.
Kegiatan ini juga mendukung program ketahanan pangan rumah tangga. "Dengan menanam sayuran sendiri, warga bisa mengurangi pengeluaran harian dan menikmati hasil panen yang segar dan sehat," kata Bapak Tohari, Kepala Desa Sucen.
Melalui pendampingan dari perangkat desa dan fasilitator setempat, Desa Sucen berkomitmen untuk mendorong inovasi ini menjadi tren positif di seluruh dusun. Harapannya, pemanfaatan dak rumah tidak hanya membantu perekonomian warga, tetapi juga menciptakan lingkungan yang hijau dan asri.
Dengan potensi yang dimiliki, Desa Sucen terus berupaya menjadi desa yang inovatif dalam urban farming berbasis komunitas. Kami mengajak seluruh warga untuk mencoba metode ini dan berbagi pengalaman, agar manfaatnya dirasakan oleh semua.
Tim Redaksi Desa Sucen.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook