Tradisi Wiwit Kopi: Wujud Syukur Warga Desa Sucen Sambut Musim Panen

Sucen, 8 Mei 2025 - Semilir angin pagi dan aroma tanah basah menyambut warga Desa Sucen yang pergi ke kebun kopi untuk melaksanakan tradisi Wiwit Kopi, sebuah tradisi turun-temurun sebagai wujud rasa syukur atas datangnya musim panen kopi.

Tradisi ini tak sekadar seremoni, melainkan perwujudan nilai-nilai kebersamaan, spiritualitas, dan penghormatan terhadap alam. Sejak pagi hari, bebrapa warga mulai berdatangan membawa tumpeng, ingkung ayam, dan minuman candil -menu khas yang selalu hadir dalam acara wiwit sebagai simbol berkah dan kemakmuran.

"Ini bukan hanya soal panen kopi, tapi juga tentang syukur dan harapan agar hasil panen tahun ini membawa rezeki yang barokah," tutur Pak Sumarno, salah satu petani kopi yang turut serta dalam tradisi ini.

Acara biasanya diawali dengan doa bersama, lalu dilanjutkan dengan makan bersama. Anak-anak hingga orang tua duduk bersama menikmati hidangan, menciptakan suasana hangat penuh kebersamaan.

Wiwit Kopi di Desa Sucen bukan hanya mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga merupakan perwujudan rasa syukur atas anugerah Tuhan YME. Dalam setiap sajian tumpeng dan ingkung, terselip doa dan harapan akan kelestarian alam serta keberlanjutan hasil bumi yang menjadi tumpuan hidup masyarakat desa.

 

Dengan tetap menjaga tradisi ini, warga Desa Sucen menunjukkan bahwa rasa syukur tak pernah lekang oleh zaman, dan bahwa kopi bukan hanya komoditas, melainkan bagian dari jati diri desa.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat
...
EKRAF: Pengolahan Gula Aren

Pelaku: Hampir sebagian besar warga Desa Sucen
Produk: Gula Aren
Alamat: Desa Sucen
Kontak: -
Harga: Rp...

Lihat