Musim Panen Datang, Warga Sucen Mulai Giling Kopi dengan Harapan Harga Tetap Tinggi

Awal musim panen kopi robusta secara perlahan mulai datang, ditandai dengan aktivitas sederhana namun penuh makna, seperti yang dilakukan oleh Fendi, salah satu warga Dusun Mandang, yang tampak sibuk menggiling kopi hasil petikannya sendiri.

“Ini baru panenan awal, tapi alhamdulillah sudah bisa digiling. Semoga harga tetap bagus seperti sekarang, bisa di atas delapan puluh ribu per kilo,” ujar Fendi sambil tersenyum, tangannya tak henti mengayuh alat penggiling kopi.

Aktivitas seperti ini menjadi pertanda dimulainya masa panen kopi robusta di Desa Sucen. Bagi para petani, kopi bukan sekadar komoditas, tetapi bagian dari kehidupan dan harapan. Dengan harga kopi kering saat ini yang berada di atas kisaran Rp80.000 per kilogram, semangat petani pun ikut menyala.

Kopi robusta dari Sucen dikenal memiliki kualitas rasa yang kuat dan aromatik, hasil dari tanah subur pegunungan dan kerja keras petani yang masih menjaga cara-cara tradisional dalam menanam hingga mengolah.

Pemerintah Desa Sucen pun menyampaikan dukungan penuh terhadap para petani kopi. Program pendampingan dan pelatihan terus digalakkan, agar kopi robusta Sucen tak hanya dikenal di tingkat lokal, tapi juga menembus pasar yang lebih luas.

 

Musim panen ini bukan hanya soal biji kopi yang matang, tetapi juga tentang harapan yang tumbuh, semoga hasil panen tahun ini membawa berkah dan kesejahteraan bagi seluruh warga.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat
...
WISATA: Punden Pesholatan

Deskripsi:

Dusun Mandang, Desa Sucen, memiliki sebuah tempat yang kaya akan nilai sejarah dan spiritual, yaitu *Punden Pesholatan. Tempat ini dipercaya sebagai lokasi di mana seora...

Lihat